Thursday, July 28, 2011

Satelit WORDVIEW-1







WorldView-1 merupakan DigitalGlobe satelit pencitraan di bumi, yang sukses diluncurkan dari Vandenberg Air Force Base, California, Amerika Serikat, pada jam 11:35 Pacific Time pada tanggal 18 September 2007. Mesin roket yang membawa satelit WorldView-1 adalah Delta II yang diharapkan sebelum tanggal 18 oktober 2007 sudah dapat menyajikan data citra pankromatik pertama.

Satelit RAPIDEYE



RapidEye berhasil diluncurkan dari roket DNEPR-1 pada tanggal 29 Agustus 2008 di Kosmodrom Baykonur Kazakhstan. RapidEye dibangun oleh MacDonald Ltd (MDA) yang menawarkan pengguna gambar sumber data yang berupa kombinasi dengan cakupan yang luas, resolusi tinggi dan kemampuan multispectral yang tinggi. Hasil pencitraan RapidEye dapat diterapkan dalam bidang industri, pertanian, kehutanan, asuransi, eksplorasi, kekuasaan dan komunikasi, pemerintah, kartografi, visualisasi dan simulasi.

Satelit ALOS (Daichi)




NASDA's ALOS (satelit pengamatan bumi) berhasil diluncurkan dari Tanegashima Space Center, tanggal 24 Januari 2006.  ALOS (berganti nama menjadi "Daichi") memiliki tiga remote sensing instrumen yaitu: instrumen penginderaan jauh pankromatik Stereo (PRISM) untuk pemetaan elevasi digital (DEMs), visible dan inframerah dekat Radiometer tipe 2 (AVNIR-2), dan Phased Array L - band sintetis Aperture Radar  (PALSAR) untuk malam dan dalam segala cuaca pengamatan. Citra Alose dapat digunakan untuk pemetaan dengan 1:25.000, tanpa bergantung pada titik-titik referensi di tanah. Peluncuran satelit Alose bertujuan untuk keperluan kartografi, pemantauan daerah bencana, survey sumberdaya alam serta teknologi.

Satelit CARTOSAT-1


CARTOSAT-1 adalah satelit penginderaan jauh dibangun oleh ISRO (Indian Space Research Organization) yang terutama ditujukan untuk aplikasi kartografi di India. Satelit dengan berat 1560 kg ini diluncurkan oleh PSLV pada 5 Mei 2005 dari landasan peluncuran di Sriharikota, dan merupakan satelit kesebelas yang dibangun dalam seri satelit India Remote Sensing (IRS). CARTOSAT-1 diluncurkan dengan ketinggian orbit 618 km.

Satelit GEOEYE-1 dan GEOEYE-2




Satelit GooEye-1 pertama kali di luncurkan pada tanggal 6 September 2008, yang merupakan satelit pencitraan yang mengakuisisi dan memproses citra dangan menggunakan sensor yang inovatif. Sensor satelit GeoEye-1 dikembangkan oleh GeoEye dengan menggunakan fitur teknologi paling canggih yang pernah digunakan dalam teknologi penginderaan jarak jauh komersial.

Wednesday, July 27, 2011

Analisis Kemasakan Tebu


Untuk mengetahui apakah tebu yang ditanam di suatu kebun itu sudah waktunya untuk ditebang atau belum, tidak cukup hanya dilihat dari tanda-tanda fisiknya yakni daunnya yang sudah hampir mengering semua serta sebagian besar sudah mengelupas, sebab tanda-tanda tersebut dapat disebabkan oleh hal lain seperti akibat kekeringan. Cara yang umum dilakukan adalah dengan melakukan analisis kemasakan atau sering disebut analisis gilingan contoh atau analisis gilingan kecil atau analisis pendahuluan. Hasil analisis kemasakan tidak didasarkan oleh tinggi rendahnya rendemen efektif hasil gilingan besar, karena sample/contoh/cuplikan yang diambil tidak mewakili seluruh/sebagian kebun misalnya satu petak tebang.

Tata cara pelaksanaan analisis kemasakan khususnya pada kebun yang kondisi pertumbuhannya homogen adalah sebagai berikut.
  1. menentukan petak maupun juringan contoh;
  2. kemudian dari juringan-juringan contoh tersebut ditentukan letak batang contoh,dimana batang-batang tersebut akan diambil/ditebang pada setiap periode/rondenya. Yang penting baik juringan maupun batang contoh haruslah mewakili kondisi pertanaman dari seluruh areal tersebut;
  3. Selanjutnya melakukan analisis yakni dengan langkah-langkah menglentek daun, menghitung, menimbang dan mengukur batang serta menghitung jumlah ruasnya;
  4. memotong tiap batang menjadi 3 bagian (bawah, tengah dan atas/BTA) yang sama panjang, masing-masing ditimbang,dibelah, dihitung jumlah ruasnya, serangan hama (khususnya penggerek batang dan bakteriosis), keadaan “voos ” (gabes) atau adanya lubang di tengah batang;
  5. tiap kelompok bagian batang tersebut digiling di gilingan kecil dengan faktor perah diusahakan mencapai 60 %;
  6. dari nira tersebut dengan peralatan laboratorium dapat diperoleh nilai brix dan pol dan dapat dihitung Nilai nira (NN) dan Hasil bagi Kemurnian (HK).
Dari analisis beberapa ronde dapat diketahui secara tepat keadaan/faktor kemasakan (FK), kemungkinan/kosien peningkatan (KP) dan keadaan/kosien daya tahannya (KDT) dengan rumus sebagai berikut .