Tuesday, February 14, 2012

Neraca Sumberdaya Alam Spasial Daerah (NSASD)

Latar Belakang

Sumberdaya alam merupakan salah satu modal yang perlu dikembangkan dan dioptimalkan untuk menunjang pengembangan suatu wilayah. Namun, pemanfaatan sumber daya alam tersebut harus memperhatikan konservasi dan upaya untuk kelestarian fungsi ekosistemnya. Untuk mendukung keberhasilan usaha tersebut, perlu diketahui lokasi keterdapatannya dengan pasti potensi dan kondisi sumber daya yang ada di suatu wilayah, sehingga dapat dibuat perencanaan yang tepat dalam pengembangan wilayah tersebut.

Salah satu alternatif caranya yaitu melalui penyusunan neraca sumber daya alam. Neraca sumber daya alam disepakati dalam empat komponen sumber daya alam yaitu sumber daya lahan, hutan, air, dan sumber daya mineral. Dalam Neraca sumber daya alam terdapat informasi mengenai besarnya sumber daya/cadangan setiap jenis mineral, jumlah mineral-mineral yang telah dimanfaatkan dan cadangan yang masih tersisa (saldo) serta besarnya pembiayaan pemulihan lingkungan di dalam pelaksanaan eksploitasi (pemanfaatannya), yang kesemuanya dapat dikonversikan dalam nilai rupiah sesuai harga terbaru yang berlaku dari waktu ke waktu sesuai dengan tahun anggaran (APBD) kabupaten. Selain informasi tersebut, hal yang penting lainnya adalah adanya informasi spasial atas persebaran lokasi sumber daya alam tersebut di suatu wilayah. Dengan demikian, neraca sumber daya alam yang disusun juga bersifat spasial/keruangan.

Membuat Kontur dari SRTM Menggunakan Global Mapper

Bagi yang sudah lama expert dibidang Mapping tentunya tidak akan asing dan kesulitan lagi untuk membuat garis kontur, tetapi bagi pemula yang baru mencoba belajar pemetaan semoga tulisan ini berguna untuk menambah literatur anda. Kali ini saya akan menjelaskan cara membuat garis kontur dari data SRTM dengan menggunakan program global mapper. Sebelumnya yang harus diketahui, garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian sama dipermukaan bumi. SRTM (shuttle radar topography mission) adalah sebuah satelit yang menghasilkan model elevasi digital untuk menghasilkan database bumi dalam bentuk topografi digital yang paling lengkap. Meskipun SRTM memiliki resolusi yang rendah sekitar 90 m tetapi masih banyak digunakan sebagai informasi untuk pekerjaan lapangan serta dimanfaatkan untuk membuat peta kontur dan lereng (slope). Hasil peta kontur maupun peta lereng dari pengolahan data SRTM maksimal berskala 1 : 90.000, dan lebih baik untuk skala 1 : 100.000 meskipun demikian banyak yang memperbesar skalanya dengan konsekwensi menurunkan kualitas hasil yang akan didapat.