Wednesday, September 14, 2011

Parameter Penentu Kesuburan, Produktivitas, Kemampuan Serta Kesesuaian Tanah

Kesuburan Tanah

Parameter yang digunakan untuk menentukan kesuburan tanah adalah; jeluk efektif, struktur, konsistensi, internal drainage, daya simpan lengas, kadar hara (N, P, K, S, Ca, dan Mg), KPK, cadangan mineral terlapukan, pH, kadar bahan organik, sifat bahan organik, kejenuhan basa, serta kandungan zat beracun (kejenuhan Al, Mn)

Introduksi Spesies

Introduksi spesies adalah masuknya atau berpindahnya suatu jenis spesies dari habitatnya di suatu tempat ke tempat lainnya baik dilakukan secara sengaja maupun secara tidak sengaja. Introduksi spesies ini bisa berakibat positif maupun negatif terhadap daerah yang baru dimasuki oleh spesies baru tersebut. Spesies-spesies yang dapat berpindah pada suatu tempat ke tempat lainnya pada umumnya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga spesies ini mampu bertahan bahkan berkembang biak dengan baik pada lingkungannya yang baru. Ada beberapa spesies yang justru perkembangannya menjadi tak terkendali sehingga menjadi hama dan merugikan manuasia.

Introduksi spesies yang tidak disengaja

Spesies yang satu ini kita pastinya sudah mengetahuinya bahkan persebarannya hampir merata dan dapat beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan barunya. Tikus merupakan spesies jenis omnivora yang berasal dari daerah Norwegia sehingga namanya “Rathus Norvegicus”. Spesies tikus ini mengikuti manusia dan terbawa dalam kapal-kapal yang berlayar dari Norwegia ke berbagai penjuru wilayah di dunia. Tikus merupakan salah satu binatang yang paling pesat perkembangannya karena sifat reproduksinya sangat tinggi serta sangat adaptatif terhadap lingkungannya. Karena tikus merupakan jenis hewan omnivora serta perkembangannya tak terkendali yang salah satu penyebabkan rusaknya bahan pangan manusia sejak ribuan tahun yang lalu, sekaligus menjadi salah satu hama yang menjadi musuh manusia di berbagai negara. Di negara Amerika Serikat kerugian ayang diakibatkan oleh tikus ini terhitung mencapai $2,5 milyar/thn.

Monday, September 12, 2011

Jenis-jenis Tanah di Indonesia (bagian 2)

Tanah Lateritik

Tanah Lateritik banyak tersebar di daerah yang beriklim humid dari tropis hingga subtropis. Beberapa ciri umum morfologi lateritik adalah sebagai berikut; (1) solum dangkal dengan kedalaman < 100 cm, (2) susunan horison A, B, dan C, dengan horison B spesifik berwarna merah kuning sampai kuning coklat dan bertekstur paling halus adalah lempung, (3) mengandung konkresi Fe/Mn lapisan kwarsa yang menyebabkan adanya air. Tanah jenis ini tersebar pada dataran rendah dengan ketinggian 100 m dpal, serta memiliki relief datar hingga sedikit bergelombang dengan bahan induk andesit dankKeadaan iklim basah dengan curah hujan antara 2500-3500 mm/thn tanpa bulan kering.