Dalam
kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari limbah atau buangan dan
sampah yang dihasilkan baik berupa limbah domestik rumahtangga maupun
limbah industri. Limbah dapat didefinisikan sebagai hasil dari suatu
proses yang memiliki nilai komersial rendah atau hasil yang tidak
bermanfaat. Sampah merupakan bahan yang dibuang setelah dimanfaatkan,
oleh karena itu perlu diperhatikan perbedaan antara limbah dan sampah.
Baik limbah maupun sampah merupakan bahan atau zat pencemar yang
bersifat pengotor terhadap lingkungan. Hal ini karena zat pencemar
tersebut bersifat racun baik bagi tumbuhan, hewan, maupun manusia.
Selain itu sampah dan limbah dapat menimbulkan bau yang tidak sedap,
menyebabkan eutrofikasi perairan, dapat meningkatkan temperatur perairan
yang dapat menimbulkan permasalahan terhadap biota yang terdapat
diperairan tersebut.
Tanah
merupakan salah satu unsur lingkungan yang sangat penting terutama
dalam kaitannya dengan fungsinya sebagai sistem penyaring, penyangga
kimia (buffer), pengendap, pengalihragaman (transformer), serta
pengendali biologi. Dalam kaitannya dengan pencemaran lingkungan,
fungsi-fungsi tanah tersebut sangat penting peranannya sebagai pelindung
dan penetralisir zat-zat berbahaya yang terdapat dalam sampah maupun
limbah.
Tanah Sebagai Fungsi Penyaring
Tanah
sebagai fungsi penyaring karena tubuh tanah terdiri dari jaringan yang
memiliki beberapa lapisan dengan kepadatan dan struktur yang berbeda
pada tiap lapisan. Limbah atau sampah padat yang mengandung bahan
beracun berupa debu yang mengendap, baik dari udara maupun dari perairan
ditahan oleh tanah atas (top soil) sehingga tidak terbawa atau ikut
terserap masuk ke dalam tanah (perkolasi). Oleh karena itu tanah bawah
(sub soil) dan airtanah akan terhindar dari masuknya zat-zat beracun
yang berasal dari limbah maupun sampah tersebut.
Tanah Sebagai Fungsi Penyangga
Sebagai
fungsi penyangga tanah memiliki kemampuan untuk menjerap zat-zat
beracun yang bersifat cair dan terlarut. Fungsi penyangga tanah tidak
terlepas dari kadar lempung terutama mentmorilonit, dan bahan organik
yang terkandung di dalam tanah. Fungsi pengendapan secra kimiawi
berkaitan dengan pH dan potensial redoks. Denga demikian maka air
limpasan (runoff) dan air perkolasi terbersihkan dari zat-zat beracun,
oksida-oksida N dan S, sisa pupuk dan sisa pestisida yang terlarut.
Penangkapan senyawa-senyawa amonium, nitrat dan fosfat yang terlarut
dalam air limpasan dan dalam air perkolasi sebelum masuk ke airtanah
untuk menghindarkan eutrofikasi perairan.
Tanah Sebagai Fungsi Pengalihragaman
Sebagai
fungsi pengalihragaman tanah memiliki edafon, khususnya flora renik,
atas senyawa pencemar organik seperti zat-zat yang terkandung dalam air
urin, tinja, kotoran hewan, serta rembesan pestisida organik.
Senyawa-senyawa tersebut akan dirombak dan diubah dengan proses
mineralisasi dan humifikasi menjadi zat-zat yang tidak berbahaya.
Penguraian bahan organik juga dapat menanggulangi pemasukan bahan
organik yang mudah teroksidasi ke perairan. Selain itu penguraian bahan
organik juga bermanfaat untuk menetralisir penghangatan oksigen terlarut
di perairan. Jika terjadi penghangatan perairan dapat mendorong dan
memicu pertumbuhan tumbuhan air terutama alga dan enceng gondok yang
tidak terkendali.
Tanah Sebagai Fungsi Pengendali Biologi
Sebagai
fungsi pengendali tanah berguna untuk menekan serangan penyakit yang
bersumber dari tanah. Beberapa jenis penyakit seperti jenis jamur
patogen dapat ditekan perkembangannya dengan montmorilonit, koloid humus
dan beberapa bakteri tanah. Lempung montmorilonit dapat memperbesar
daya saing bakteri melawan jamur dengan cara menjerap miselium jamur
yang tidak terjerap oleh bakteri. Dengan demikian lempung montmorilonit
memperkuat daya tindih bakteri atas jamur patogen. Dengan demikian tanah
yang banyak mengandung lempung montmorilonit atau koloid humus mampu
menjalankan fungsinya sebagai pengendali biologi. Tanah yang memiliki
kandungan lempung montmorilonit serta kaya akan koloid humus adalah
vertisol. Ekosistem tanah yang sehat berarti memiliki keaneragaman
edafon, yang menyebabkan tanah mampu serfungsi sebagai pengendali
biologi. Dengan demikian maka ketersediaan vertisol serta tanah yang
kaya akan bahan organik sangat diperlukan dalam upaya sanitasi
lingkungan.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan Anda ke blog kami, mohon masukkannya