Tuesday, September 27, 2011

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan Menurut USDA (bagian 1)

Klasifikasi kemampuan lahan adalah klasifikasi lahan yang dilakukan dengan metode faktor penghambat. Dengan metode ini setiap kualitas lahan atau sifat-sifat lahan diurutkan dari yang terbaik sampai yang terburuk atau dari yang paling kecil hambatan atau ancamanya sampai yang terbesar. Kemudian disusun tabel kriteria untuk setiap kelas; penghambat yang terkecil untukkelas yang terbaik dan berurutan semakin besar hambatan semakin rendah kelasnya. Pengelompokan di dalam kelas didasarkan atas intensitas faktor penghambat, sehingga kelas kemampuan adalah kelompok unit lahan  yang memiliki tingkat pembatas atau penghambat (degree of limitation) yang sama jika digunakan untuk pertanian yang umum (Sys et al., 1991). Tanah dikelompokan dalam delapan kelas yang ditandai dengan huruf Romawi dari I sampai VIII. Kelas I hingga kelas IV merupakan kelas yang dapat ditanami, sedangkan kelas V hingga kelas VIII merupakan kelas yang tidak dapat ditanami.


Kelas I

Pada Kelas I lahan memiliki sedikit penghambat yang membatasi penggunaannya, lahan sesuai untuk segala macam penggunaan pertanian. Pada kelas ini dicirikan dengan keadaan tanah yang datar, tingkat bahaya erosi kecil, solum tanah dalam dengan drainase baik, tanah mudah diolah, serta mampu menahan air dengan baik dan responsif terhadap pemupukan. Pada kelas ini cenderung tidak memiliki faktor penghambat dan ancaman kerusakan yang berarti serta cocok untuk usaha tani yang intensif. Kondisi iklim pada kelas ini harus sesuai bagi pertumbahan banyak tanaman terutama tanaman pertanian. Perlu adanya pemupukan serta pemeliharaan struktur tanah untuk mempertahankan kesuburan dan produktivitasnya.

Kelas II

Tanah pada lahan kelas II memiliki sedikt penghambat yang dapat mengurangi pemanfaatan atau penggunaanya karena membutuhkan tindakan pengelolaan dan pengawetan, menghindari kerusakan dan memperbaiki hubungan air-udara dalam tanah jika tanah akan ditanami. Tindakan pengawetan ringan seperti pengolahan tanah berdasarkan kontur, penanaman dalam jalur, pergiliran tanaman dengan tanaman tertutup tanah atau penggunaan pupuk hijau, guludan, pemupukan serta pengapuran. Tindakan yang diperlukan sifatnya bervariasi tergantung dari sifat-sifat tanah, iklim, dan sistem usahatani yang dilakukan. Faktor penghambat dalam kelas ini dapat berjumlah satu atau lebih atau dapat pula berbentuk kombinasi dari beberapa faktor yaitu: berlereng landai, memiliki kepekaan terhadap erosi, struktur tanah kurang baik.



No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan Anda ke blog kami, mohon masukkannya